Pengalaman Adalah Guru Yang Terbaik, dan Guru Adalah Pengalaman Yang Terbaik

Kamis, 26 April 2012

Cinta . . . . . Yang Mana?






kurasakan getar di dada ketika ku dekat denganmu
ingin ku pegang kedua tangannya seraya ku rasakan rasa ini
ternyata setan telah bisikkan rayuannya padaku
hingga akhirnya perzinahan ku lakukan
(Naudzubillahi mindzalik)


Pada beberapa waktu yang lalu, penulis dikejutkan oleh pengakuan dari dua siswi sebuah sekolah menengah pertama yang mengatakan bahwa ia sudah tidak virgin lagi. Mereka telah menggadaikan kesuciannya atas nama cinta. Cinta? Cinta yang mana? Cinta adalah sesuatu yang sakral yang di dalamnya penuh kasih sayang dan pengorbanan. Cinta bukanlah nafsu. Cinta adalah tulus untuk memberikan yang terbaik kepada orang yang dicintai.



Kita hidup pada zaman dimana sarana informasi beraneka ragam banyaknya. Duniapun menyuarakan peradaban materi yang memenuhi tempat-tempat hiburan dan kesenangan. Menjauhkan kebahagiaan dan mendekatkan kesengsaraan.


Di tengah-tengah lautan ganas dengan ombak yang menggulung itu seorang muslim merasa takut fitnah mengenai dirinya disebabkan oleh tersebarnya Syubuhat (hal-hal remang) dan banyaknya syahwat hawa nafsu.


Rasulullah SAW bersabda:


“Sesunggunya di hadapan kalian akan banyak fitnah bagaikan malam gelap gulita, seseorang menjadi mu’min di pagi hari dan menjadi kafir di sore hari, menjadi mu’min di sore hari dan menjadi kafir di pagi hari.” [H.R. Abu Daud]

Karena keinginan yang tinggi terhadap surga yang seluas langit dan bumi dan karena ketakutan tergelincir dalam kubang kehancuran, maka teguklah air sungai yang jernih dan memancarkan cahaya dari firman Allah dan sabda Rasul-Nya SAW, itu akan menghilangkan kebengisan, melepaskan cengkraman setan dan merobek tirai yang dipercantik oleh maksiat. Rahmat Allah akan menggapaimu untuk menyelamatkanmu dari siksaan yang pedih dan menjagamu dari kejatuhan ke dalam salah satu pintu di antara pintu-pintu kehancuran dan kebinasaan.


Di antara bahaya terbesar yang mengancam seorang wanita muslimah adalah pengaruh nafsu seks dan terbukanya pintu syahwat di hadapan dan dalam gapaian mereka. Disebabkan oleh permulaan-permulaan yang dianggap remeh, tetapi bisa menggelincirkannya ke dalam perbuatan zina yang diharamkan itu.


Iman Ahmad -Rahimahullah- berkata: “Saya tidak tahu adanya dosa besar setelah bunuh diri melebihi perbuatan zina.”


Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan perbuatan zina karena kejinya perbuatan ini dan jeleknya sarana pengantarnya. Allah melarang mendekati sarana dan penyebab zina karena itu adalah langkah awal sebelum terperosok ke dalamnya. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’: 32)

Perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan. Rasulullah SAW bersabda:


“Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan baginya.”

Keharamannya dipertegas lagi oleh Allah dalam firman-Nya:


“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan dosa(nya) (yaitu) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal sholeh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Furqon: 68-70)

Dalam ayat ini, Allah menggandengkan perbuatan zina dengan perbuatan syirik dan bunuh diri, serta menjadikan hukuman itu semua berupa kekalan di dalam azab yang berlipat-lipat. Selama seorang hamba belum mengangkat penyebabnya berupa taubat, iman dan amal sholeh.


Allah mensyaratkan keberuntungan dan keselamatan seorang hamba dengan menjaga kemaluan agar tidak tergelincir pada perbuatan zina. Dan tidak ada jalan menuju ke keselamatan kecuali dengan meninggalkannya. Allah berfirman:


“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman –hingga ayat- Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.”                         (Q.S. Al-Mu’minun: 1-6)

Zina itu kehinaan yang akan menghancurkan bangunan yang megah, menundukkan kepala yang tinggi, menghitamkan wajah yang putih dan membisukan lisan yang tajam. Dan itu adalah kehinaan yang paling sanggup menanggalkan baju kehormatan bagaimanapun luasnya. Dan juga merupakan kotoran hitam yang bila menimpa suatu keluarga, maka akan menutupi lebaran-lembaran kehidupannya yang putih dan pandangan matapun tidak melihat sesuatu kecuali yang hitam dan jelek.


SOLUSI IMANI


Allah berfirman :

”Sungguh akan Kami uji kalian dengan satu hal, entah itu berupa ketakutan, kelaparan, kemiskinan, kehilangan jiwa dan kekurangan pangan. Namun, kabarkan berita gembira kepada mereka yang sabar. Yaitu, orang-orang yang menyandarkan diri dan mengembalikan segala kesusahan itu kepada Allah semata dengan menyadari bahwa apapun adalah kepunyaan Allah dan akan kembali kepadaNya. Bahwa terhadap mereka itu akan ada shalawat dan rahmah dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang berhak untuk mendapatkan petunjuk.” (QS Al Baqarah : 155 – 157)

Ya kita tidak perlu memikirkan bentuk pertolongan dari Allah SWT. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah berjalan lurus sesuai dengan petunjukNya di atas rel ketuhanan (istiqomah) seraya menyerahkan diri sepenuhnya dengan sabar dan tawakal. Atasilah masalah yang pernah ada tanpa menimbulkan masalah baru.

Untuk kita yang tidak kunjung mendapatkan jalan keluar dari kesulitan ini, tidak kunjung lepas dari penderitaan, tenggelam dalam kegelapan, tangis dalam kedukaan, boleh jadi karena kita masih termasuk orang-orang yang belum layak mendapatkan shalawat, rahmah, dan petunjuk Allah.

berkata Rasulullah,
kesusahan itu satu,
tetapi jika kita mengeluh
ia bertambah menjadi dua
(ust. Yusuf Mansur)

Adalah bohong bagi mereka yang mengaku telah bersabar dan bekerja keras melakukan hal-hal yang positif lalu kehidupannya belum berubah. Karena, perubahan kehidupan bagi mereka yang sabar adalah sebuah janji dari Allah. Janji yang tidak pernah Allah ingkari.

Solusi selanjutnya setelah bermuhasabah adalah ia cukup untuk menyabarkan hati, menenangkan jiwa dan pikirannya, lalu mengembalikan semua persoalan yang dihadapinya kepada Allah semata. Ia tinggal menunggu dan pasti suatu saat Allah akan mengirimkan shalawat, rahmah, dan petunjukNya.

Boleh jadi ada sebagian orang yang tidak kunjung mendapatkan shalawat, rahmah, dan petunjukNya karena sebenarnya yang mereka butuhkan adalah maghfirah (ampunan Allah) terlebih dahulu. Ampunan Allah hanya didapat jika kita memintanya.

Menangis lebih pantas jika Allah tidak lagi menampakkan wajahNya
tidak sopan kita masih tertawa ketika Allah tidak kunjung mengulurkan tanganNya
menjawab segala doa yang kita panjatkan

Dengan demikian solusinya adalah bertaubat terlebih dahulu kemudian bersabar, baru yang terakhir adalah mengharapkan shalawat, rahmah, dan petunjukNya. Semoga Allah senantiasa mencatat kita sebagai orang-orang yang layak mendapatkan ampunan dan kasih sayangNya. Amin yaa Rabbal ’Alamin.

0 komentar: